[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengkritik keras Menteri BUMN Erick Thohir usai mengangkat gitaris grup band Slank, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris di PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Said Didu mengingat satu ucapan Erick Thohir di awal-awal menjadi Menteri.
“Saya teringan Erick Thohir bilang BUMN itu bukan Badan Usama Milik Nenek lu. Tapi sekarang kata-kata itu dipraktekkan sekarang. Tapi bahwa bukan milik nenek moyang lu, tapi milik nenek moyang gue,” kata Said Didu dikutip FIN di kanal YouTube MSD, Ahad (30/5/2021).
Said Didu mengatakan, kini tidak ada lagi kriteria seseorang masuk memimpin BUMN. Semua terserah Erick Thohir.
“Karena tidak ada lagi kriteria yang digunakan untuk pengangkatan komisaris dan direksi BUMN. Tidak ada lagi kriteria. Suka-suka dia saja,” jelas Didu.
Dia menjelaskan, dalam aturan, merekrut seseorang di BUMN harus benar-benar punya persyaratan kompetensi dan ada masa jabatannya.
“Apa yang terjadi sekarang tidak ada kriteria apa pun, siapa pun yang dia inginkan dia akan angkat. Dan dia mengabaikan apa kritik rakyat,” ungkapnya.
Didu menilai, BUMN di era Jokowi dikelola sangat otoriter dan mengabaikan aturan.
“Anda bisa merasakan keadilan masyarakat bahwa seorang gitaris dijadikan komisaris, orang berkasus dijadikan komisaris. Kemudian juga, Ibu Rimsa (Menteri Sosial) memasukan pemulung menjadi karyawan. BUMN ini mau dibawa ke mana,” ungkapnya.
Didu menceritakan saat dirinya masih menjabat Sesmen BUMN 2005. Dirinya yang bertugas menyeleksi setiap lamaran yang masuk dari relawan dan Partai Politik.
“Di meja saya ada 967 CV yang disampaikan oleh relawan dan Partai Politik. Saya baca itu. dan saya seleksi bahwa yang bisa memenuhi kriteria hanya 100 yang lainnya saya buang ke tong sampah. Setelah itu saya dimarahin, tapi saya tetap jalan. Dan memang profesionalisme harus dilakukan dengan baik,” tuturnya.
Dia melanjutkan, dulu Erick Thohir berjanji akan akan membawa BUMN secara profesional. Namun ucapan itu nampaknya pepesan kosong belaka.
“Pak Erick Thohir membuka pintu jendela intervensi dan memasukan ke dalam, orang-orang tidak profesional maka air bah akan datang menenggelamkan BUMN,” ucapnya.
“Nah sepertinya itu sedang terjadi. Pak Erick Thohir membuka jendela memasukan orang-orang tidak profesional ke dalam BUMN sehingga air bah datang menenggelamkan BUMN. Saya hanya berdoa, Pak Erick Thohir bukan menjadi malaikat mau seluruh BUMN,” pungkas deklarator KAMI ini. (fin).