[PORTAL-ISLAM.ID] Gereja Nelson Mandela, Gereja Methodis di Afrika Selatan, bulan ini mendukung gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).
Pada konferensi baru-baru ini di Cape Town, gereja mengecam "Perlakuan buruk dan penindasan Israel yang terus-menerus terhadap orang-orang Palestina, dan peran kenabian bersejarah yang dimainkan oleh gereja dan komunitas internasional dalam memerangi Apartheid, dan segala bentuk diskriminasi dan ketidakadilan."
Gereja ini juga memiliki komunitas di Namibia, Botswana, Lesotho, Swaziland dan Mozambik - memiliki sekitar dua juta jemaat secara keseluruhan.
Mengumumkan keputusan monumental, BDS Afrika Selatan menunjukkan hubungan historis gereja Methodis di negara itu dengan tokoh besar perjuangan pembebasan negara mereka dan presiden pertama yang dipilih secara demokratis, Nelson Mandela.
Mandela semasa hidupnya dikenal sebagai pendukung kemerdekaan Palestina dan menentang keras apartheid Israel.
Kebijakan Gereja Methodis di Afrika Selatan tentang boikot Israel adalah kebijakan yang sangat bagus. Ini menginstruksikan Methodis untuk memboikot "semua bisnis yang menguntungkan ekonomi Israel," seperti dijelaskan BDS Afrika Selatan.
Gereja itu juga menyerukan "boikot terhadap semua operator dan tur ziarah Israel" dan sebagi gantinya mendesak umat Kristiani mengunjungi Tanah Suci "dengan sengaja mencari tur yang menawarkan perspektif alternatif Palestina."
Ini adalah langkah-langkah prinsipil dan praktis yang dapat berdampak pada Israel. Perlahan, tapi pasti, BDS sedang membuat tanda.
Israel sekarang mendedikasikan jutaan dolar yang tak terhitung untuk memerangi gerakan BDS - sebuah tanda bahwa strategi ini memiliki efek.
Kebijakan BDS gereja-gereja Afrika Selatan adalah sesuatu yang harus kita tiru, dan upayakan di Barat.
Sumber: MEMO
