[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, membalas kubu petahana yang masih mempersoalkan isu penculikan atau pembunuhan masa lalu jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Andi kemudian meminta mereka untuk bertanya langsung ke Presiden Jokowi terkait penuntasan kasus HAM yang terjadi di era Jokowi, salah satunya kasus HAM yang menimpa Novel Baswedan, yang sampai sekarang menguap.
"Kalau masih ada yang yang berkoar soal penculikan atau pebunuhan masa lalu, sebaiknya besok pagi lihat mata Novel Baswedan. Tanyakan pada sebelah matanya, Jokowi ngapain aja?" ujar Andi Arief lewat akun twitter @AndiArief_, Minggu (30/12/2018).
Menurut Andi, pembahasan soal penculikan dan pembunuhan masa lalu akan relevan jika Jokowi mau memberi sebelah matanya pada Novel Baswedan. Menurut Andi, percuma Jokowi punya mata tapi tak mampu menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
"Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya Pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tak mau melihat persoalan yang mudah ini untuk diselesaikan," kata mantan aktivis mahasiswa er Reformasi ini.
"Orang yang kejam itu adalah orang yang tahu dan punya kewenangan mengungkap masalah tetapi memilih diam. Dimana kejamnya? mementingkan jabatannya ketimbang keadilan," pungkas Andi.
Seperti diketahui, Jokowi pada 1 Agustus 2017 pernah mengatakan pengusutan kasus Novel Baswedan terus mengalami kemajuan. Tapi omongan Jokowi sudah setahun lebih tak terbukti.
Kalau masih ada yang yang berloar soal penculikan atau pebunuhan masa lalu, sebaiknya besok pagi lihat mata Novel Baswedan. Tanyakan pada aebelah matanya, Jokowi ngapain aja?— andi arief (@AndiArief__) 30 Desember 2018
Kalau Jokowi berkeinginan memberi sebelah matanya Pada Novel Baswedan, mari kita bicara soal penculikan dan pembunuhan masa lalu. Kenapa mata Pak Jokowi? Karena percuma punya mata tapi tau mau melihat persoalan yg mudah ini untuk diselesaikan.— andi arief (@AndiArief__) 30 Desember 2018
Orang yang kejam itu adalah orang yang tahu dan punya kewenangan mengungkap masalah tetapi memilih diam. Dimana kejamnya? mementingkan jabatannya ketimbang keadilan.— andi arief (@AndiArief__) 30 Desember 2018
Kasus yang menimpa Pak Novel Baswedan harus segera dituntaskan. Pengusutannya terus mengalami kemajuan -Jkw— Joko Widodo (@jokowi) 1 Agustus 2017