[PORTAL-ISLAM.ID] Usai menjadi pembicara di Indonesia Economic Forum (IEF), calon Presiden Prabowo Subianto akan kembali menjadi pembicara di acara The Economist The World in 2019 di Singapura hari ini, Selasa (27/11/2018). Kedua presentasi Prabowo disampaikan dalam Bahasa Inggris. (Ssttttttt...)
Sebelum menyampaikan presentasinya, Prabowo diterima oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Apa yang dibicarkan Prabowo dengan PM Singapura?
Di akun facebooknya, Prabowo menyampaikan:
"Tadi siang saya diskusi dengan PM Lee Hsien Loong dan Menlu Vivian Balakrishnan tentang apa yang akan dibicarakan besok di acara the Economist World in 2019 Gala Dinner.
The Economist adalah majalah ekonomi paling ternama di dunia. Majalah yang jadi bacaan semua pemimpin dunia, yang mengulas tentang tantangan-tantangan penting bukan hanya di tingkat negara tapi juga tingkat dunia. Tantangan-tantangan besar para pemimpin negara dan dunia seperti ketersediaan pangan, air dan energi.
Saya sampaikan ke PM Lee, saya maju di pemilihan presiden ini karena saya yakin, dengan strategi Dorongan Besar Prabowo Sandi, Indonesia dapat jadi negara yang export energi, pangan, air, bukan importir. Caranya? Dengan industrialisasi, dengan digitalisasi, dengan menerapkan ilmu-ilmu baru, dengan fokus di apa yang jadi keunggulan strategis kita. Dengan begitu bisa kontribusi untuk atasi masalah dunia.
Untuk itu Indonesia perlu jalin kerjasama teknologi, kerjasama ilmu pengetahuan dengan Singapura dan negara-negara lain yang sudah maju industrinya, sudah lebih unggul litbangnya."
Tadi siang saya diskusi dengan PM Lee Hsien Loong dan Menlu Vivian Balakrishnan tentang apa yang akan dibicarakan besok...
Dikirim oleh Prabowo Subianto pada Senin, 26 November 2018