[PORTAL-ISLAM.ID] Pemerintah menargetkan pembayaran saham PTFI kepada Freeport McMoRan akan dituntaskan pada November 2018. Dana tersebut menggunakan sindikasi pinjaman bank asing.
"Sekarang sindikasi dari 11 bank asing. Jadi semuanya bank asing," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Menteri Rini tak menyebut bank-bank mana saja yang terlibat, namun laporan sebelumnya menyatakan bank asal Jepang, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd sebagai lead arranger pinjaman sindikasi.
Mantan Presiden Direktur PT Astra International Tbk itu juga memastikan dana akuisisi senilai 38,5 miliar dolar AS atau Rp56 triliun seluruhnya dibiayai dari pinjaman alias utang. Tidak ada sumber pembiayaan lain, termasuk obligasi (bonds).
"Enggak jadi (bonds), sekarang pada dasarnya bank. Kalau nanti kita mau refinancing lebih panjang baru keluarkan bonds," ujar Rini.
Dia menyebut, nilai akusisi saham mayoritas PTFI sudah final, termasuk detil transaksinya. Ketika pembayaran sudah selesai, maka saham Inalum di PTFI akan meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen.
Rini mengatakan, transaksi pembayaran masih menunggu proses internasional. Pasalnya, pengacara dari pihak pemerintah masih harus mengatur urusan hukum di luar negeri supaya tidak menabrak aturan.
"Sambil menunggu itu kita moga-moga, saya targetnya November semua selesai," ucapnya.
Sumber: iNews
"Kalau kasus NTB berulang dengan Newmont-nya maka ini hanya perjanjian hutang berujung tekor...jadi beban rezim yg akan datang...," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Kalau kasus NTB berulang dengan Newmont-nya maka ini hanya perjanjian hutang berujung tekor...jadi beban rezim yg akan datang... https://t.co/5czUz51Zt4— #KopiRevolusi (@Fahrihamzah) 28 September 2018
Hutang + Bunga Utang.. mengerikan sekali..
— kecud Lu Bong (@portaLpapa) 29 September 2018
klo sampe Gagal Bayar, yang ada saham INALUM dicaplok Bank Asing..
(Indosat Jilid 2)~ Hih ! https://t.co/eCnjjnKtDg
Kita beli milik kita sendiri, mahal lagi. Dapatnya ngutang lagi. Ada bunganya lagi. Bunganya bisa berbunga lagi. Inilah masa-masa terburuk bangsa ini. Pemimpin tak cakap. Sumberdaya tergadaikan. Rakyat terabaikan.
— MynameisS (@MynameisS13) 29 September 2018