SURAT TERBUKA Untuk ANIES-SANDI Dari Makkah Al Mukarramah


SURAT TERBUKA
Dari Makkah Al Mukarramah

Teruntuk Yth:
Bapak Anies - Sandi
Di Jakarta

JIWA KEPEDULIAN GUBERNUR INDONESIA
(Studi Kasus Pemasangan Waring Kali Item)

Assalamu'alaikum wr.wb.
Segala puji bagi Alloh atas karuniaNya. Perkenalkan saya Kris Abdurrahman, berasal dari Magelang dan saat ini bermukim di Makkah Al Mukarramah.

Mohon maaf sebelumnya saya terpaksa ikut-ikutan menuliskan uneg-uneg terkait pro kontra dari pemasangan waring (jaring) di Kali Item. Kenapa? Bukan semata-mata saya pendukung gubernur muslim Anies-Sandi. Tapi jelek-jelek gini kebetulan pernah juga dapat materi kuliah Teknik Lingkungan, dan sebagai orang teknik yang sekaligus aktivis maka terbiasa untuk berfikir detail dan terus dijiwai rasa kepedulian yang alhamdulillah sampai saat ini terus hadir dalam semua aktivitas.

Kembali ke pemasangan waring di Kali Item.

Jakarta dan Palembang sebagai kota penyelenggaraan Asian Games 2018 sudah ditetapkan sejak tahun 2014. Seharusnya persoalan Kali Item ini adalah PR pejabat pada masa itu. Kalau sekarang belum beres dan jadi PR pejabat yang sekarang, trus pejabat sebelumnya ngapain saja?

Saat ini Wisma Atlet sudah dibangun berdiri tegak di samping Kali Item yang sebelumnya mungkin tidak pernah dipikirkan bahwa Kali Item itu akan berdampak pada penghuni wisma atlet (rencana Amdalnya gimana itu?). Coba saja klo kemudian wisma atlet tidak dibangun di tempat itu atau sebelum wisma atlet dibangun dilakukan proses penjernihan Kali Item. Sehingga saat mulai bangun wisma atlet sudah dipikirkan solusi akibat dampak Kali Item itu.

Anies-Sandi menjabat menjadi gubernur di saat wisma atlet sudah hampir jadi dan terbangun di samping kali yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian. Setelah menjabat, Anies-Sandi memilih untuk tidak menyalahkan siapapun. Daripada sibuk pencitraan dengan menyalahkan pihak-pihak manapun dengan umpatan dan caci maki, apalagi sekedar pencitraan. Tetapi mereka memilih untuk bekerja mencari solusi dengan waktu yang sangat pendek menghadapi perhelatan Asian Games 2018.

Kenapa Kali Item ditutup dengan Waring (jaring)?

Kondisi kali item sudah lumayan parah, tentunya upaya-upaya konvensional sudah dilakukan. Dimana saat hari-hari biasa kondisi kali item yang cukup parah pencemaranya itu tidak begitu mendapatkan perhatian. Tapi ketika akan ada tamu yang spesial (atlet Asian Games), dimana para tamu ini membutuhkan tempat yang nyaman untuk istirahat. Maka kondisi kali item menjadi faktor pengganggu.

Terus kenapa dipasang waring? Minimal ada dua hal yang bisa jadi alasan dari pemasangan tersebut.

Yang pertama adalah faktor lingkungan (bau, pemandangan dll), dimana dengan letak yang persis di samping kali tentunya akan sangat terlihat dan menganggu pemandangan para atlet yang tinggal di wisma di sampingnya.

Yang kedua, faktor kesehatan (nyamuk, virus dll). Minimal dengan pemasangan waring akan mengurangi bau dan menahan lalat/nyamuk pembawa virus bebas beterbangan.

(Baca: GOODBENER 😊👍 Yang Dilakukan Anies Menutup Kali Item Dengan Jaring Ternyata Sesuai Penelitian Ilmiah)

(Kondisi Wista Atlit dan Kali Item yang dipasang waring/jaring oleh Pemprov DKI)

Disisi lain waring adalah langkah preventif, karena atlet adalah orang istimewa yang harus dijaga tubuhnya, kesehatanya, kebugaranya yaitu dengan menghadirkan lingkungan yang sehat dan pemandangan yang sejuk. Toh pemasangan waring tersebut bukan kemudian meninggalkan langkah-langkah pernjernihan air. Upaya-upaya terus dilakukan dengan maksimal.

Walau saya bukan warga DKI, tapi saya ikut bangga punya pemimpin yang dengan segala keterbatasannya bisa berfikir detail, antisipatif dan tidak mau mengambil resiko terburuk. Dengan mengedepankan rasa kepedulian akan prestasi dan kenyamanan para atlet yang akan bertanding. Dengan tidak mempedulikan aspek pencitraan dan puja puji netizen.

Coba aja, klo kali item kemudian dibiarkan apa adanya, sebagaimana yang ditinggalkan rezim sebelumnya. Maka klo kemudian negara-negara pada protes karena atletnya yang tinggal di wisma pada terganggu karena pemandangan, bau dan pada sakit karena faktor sungai itu. Siapa yang kemudian akan disalahkan dan menanggung malu di mata dunia? Warga Jakarta? Gubernur? Menteri? Presiden? Tentunya harkat dan martabat bangsa dipertaruhkan.

Sesungguhnya 'waring' ini sekedar peringatan yang kesekian kalinya setelah proyek reklamasi, jalan tol kota, kampung akuarium dll. Dan itu semua menandakan betapa hitam tata kelola pemerintahan dan hancurnya keseimbangan alam ketika negara dikelola oleh aparat-aparat yang ugal-ugalan, tanpa perencanaan yang matang serta meninggalkan rasa kepedulian masyarakat.

Semoga 'waring kali item' Anies-Sandi ini menjadi pelajaran berharga bagi calon-calon pemimpin masa depan untuk meninggalkan warisan terbaik untuk generasi berikutnya.

Anies Sandi....
Teruslah bekerja, berbuat yang terbaik untuk warga dan para tamu yang sebentar lagi datang. Bahwa kita diajarkan untuk menghormati dan memuliakan tamu. Dan Anda sudah tunjukan semangat melayani itu. Teruslah bekerja, cukuplah Allah dan orang-orang yang masih punya nurani bisa memberikan penilaian terbaik.

Dari Makkah kami berdoa semoga selalu dijaga dan dimudahkan segala urusan dalam memimpin ibukota Jakarta.

Demikian surat terbuka ini saya sampaikan.
Dari kami yang tak pernah lupa mendukung dan mengingatkanmu..

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Makkah al Mukarramah, 23 Juli 2018

(Kris Abdurrahman)
+966537044463

__
Sumber: fb penulis

Baca juga :