Prihatin Utang Negara, Raja Malaysia Minta Gaji Dipangkas. Suryo Prabowo: Ini Baru PEMIMPIN, Bukan Hanya Raja


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kepala negara Malaysia, Sultan Muhammad V mengaku amat prihatin dengan besarnya utang negeri itu. Sehingga dia meminta agar gaji dan tunjangannya dipotong 10 persen hingga masa jabatannya berakhir pada 2012.

Bendahara istana Wan Ahmad Dahlan Ab Aziz, Selasa 12 Juni 2018, menyampaikan keinginan Sultan Muhammad V ini.

"Beliau amat tersentuh dan mengucapkan terima kasih kepada rakyat Malaysia yang secara sukarela berkontribusi untuk Tabung Harapan Malaysia," kata Wan Ahmad.

Tabung Harapan Malaysia adalah penggalangandana masyarakat yang dirancang pemerintah untuk membantu mengurangi utang negara.

Wan Ahmad menambahkan, Sultan Muhammad V juga menerbitkan dekrit bahwa Istana Raja tidak akan menggelar open house pada hari raya Idul Fitri mendatang.

Keputusan itu diambil agar anggaran open house bisa digunakan untuk hal yang lebih mendesak misalnya membantu rakyat yang kekurangan.

Namun, Wan Ahman tidak menjelaskan jumlah gaji dan tunjangan Sultan Muhammad V yang seluruhnya ditanggung pemerintah federal.

Bulan lalu PM Mahathir Mohamad mengatakan, Malaysia kini memiliki utang lebih dari 1 triliun ringgit atau sekitar Rp 3.500 triliun.

Mahathir menuding, membengkaknya utang nasional itu akibat kesalahan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Najib Razak.

Pada 23 Mei lalu, Mahathir mengumumkan, pemerintah akan memangkas gaji para menteri sebanyak 10 persen untuk mengurangi beban keuangan negara.

"Keputusan ini menunjukkan bahwa kami amat memerhatikan masalah keuangan negara," ujar Mahathir saat mengumumkan pemotongan gaji itu.

Di Malaysia sembilan keluarga kerajaan secara bergantian setiap lima tahun sekali menduduki jabatan Yang Dipertuan Agong atau Raja Malaysia.

Sumber: KOMPAS

Menanggapi hal ini, Letjen Suryo Prabowo (Purn) TNI membandingan Sultan dengan Jokowi.
Baca juga :