Lagi-lagi Ahokers Kena Bumerang! Nyinyirin Tempat Sampah Jerman, Ternyata Sudah Dibeli Sejak Masa Ahok


[PORTAL-ISLAM.ID] Gak kapok-kapok nih ahokers bikin blunder sendiri yang akhirnya jadi bumerang.

Setelah nyinyirin plus fitnah Anies-Sandi soal 'Pohon Plastik' yang ternyata pengadaan era Ahok.

Kali ini soal pengadaan Tempat Sampah dari Jerman. Yang ternyata sejak masa Ahok sudah dibeli.

Hal ini berawal dari upaya Pemprov DKI mengatasi persoalan sampah.

Pada 2013 Ahok mendapat ide dan masukan dari Dubes Indonesia untuk Jerman Eddy Pratomo, untuk mengelola sampah mencontoh Jerman.

[Kompas, 4 April 2013]
DKI Jadi Contoh Pengelolaan Sampah ala Jerman

Jakarta akan menjadi proyek percontohan pengelolaan sampah berteknologi Jerman. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman Eddy Pratomo seusai pertemuannya dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Jerman akan mengajarkan bagaimana mengelola sampah rumah tangga, tahap pembuangan, bagaimana sampah itu kemudian menjadi energi alternatif, riset pengelolaan sampah industri, dan sebagainya.

"Tentunya juga melalui teknologi Jerman yang sudah maju, kita mencoba share dengan DKI yang wilayahnya cukup padat," kata Eddy.

https://internasional.kompas.com/read/2013/04/04/20532693/dki.jadi.contoh.pengelolaan.sampah.ala.jerman

Ahok minta ilmu cara pengolahan sampah ke Jerman
https://www.merdeka.com/jakarta/ahok-minta-ilmu-cara-pengolahan-sampah-ke-jerman.html

Salah satu realisasi percontohan adalah dengan memodernkan pengangkutan sampah menggunakan  tempat sampah beroda atau garbage bin dan truk compactor dari Jerman.

[Tempo]
DKI Beli Tempat Sampah dari Jerman Sejak Masa Gubernur Ahok

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta tahun ini membeli 2.640 unit tempat sampah dari Jerman dengan total anggaran Rp 9,581 miliar. Pemesanan tempat sampah beroda atau garbage bin ukuran 660 liter dari Jerman.

Kepala Dinas LH DKI, Isnawa Adji, mengatakan tempat sampah atau garbage bin dibeli di Jerman sebagai upaya modernisasi proses pengolahan sampah di Ibu Kota. Selain itu, kata Isnawa, pemesanan garbage bin menjadi perlu lantaran berfungsi sebagai pelengkap truk compactor.


Dinas LH memesan 2.640 garbage bin merek Weber dari Jerman (situs: https://www.w-weber.com/en/). Perusahaan yang berlaku sebagai importir dalam pengadaan ini adalah PT Groen Indonesia yang berbasis di Surabaya.

Berdasarkan data Dinas LH, masing-masing garbage bin ini dibeli seharga Rp 3,5 juta, ditambah ongkos kirim dari Jerman sebesar Rp 79,2 juta (untuk 2640 unit), sehingga total dana yang dianggarkan dalam pengadaan ini sekitar Rp 9,581 miliar (atau Rp 3,6 juta/unit sudah plus ongkir).

Pembelian tempat sampah ke Jerman itu bukan yang pertama. Pada 2016, masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kata dia, Dinas LH melakukan pengadaan 96 unit truk compactor. Kemudian pada 2017, Dinas LH melakukan pengadaan 1.500 garbage bin ukuran 120-140 liter dan 660 liter. 

"Kemudian pada 2017, pengadaan lagi 75 truk compactor, dan tahun ini kita beli lagi garbage bin. Jadi kalau tahun ini beli truk, tahun depannya beli garbage bin. Pengadaannya bertahap," ujar Isnawa kepada Tempo, Ahad, 3 Juni 2018.

Menurut Isnawa, DKI Jakarta masih membutuhkan sekitar 3.800 garbage bin lagi untuk dapat betul-betul memodernkan proses pengolahan sampahnya. Isnawa menjelaskan, satu garbage bin dapat menampung sampah yang dihasilkan kira-kira 330 orang atau setara dengan 70 keluarga. Jumlah tersebut didapat dengan asumsi sampah yang dihasilkan tiap keluarga 2-3 liter per harinya.

Dengan adanya garbage bin ini, Isnawa berharap pada masa depan proses pengumpulan sampah dengan cara tradisional dapat berkurang secara bertahap. Alasannya, proses pengumpulan sampah yang masih menggunakan gerobak sampah tidak efektif dan tidak efisien.

"Tukang gerobak mengumpulkan sampah dari permukiman, kemudian di-dumping di TPS. Setelah itu diangkat kembali ke truk sampah untuk dikirim ke TPST Bantargebang. Proses ini tidak efektif dan tidak efisien," kata Isnawa.


***

Dalam hal ini, warga DKI patut berterimakasih kepada Ahok yang telah merintis pengelolaan sampah modern ala Jerman.


Baca juga :