Israel telah menembak 29 petugas medis di perbatasan Gaza, menewaskan dua orang, Lalu disalami???


[PORTAL-ISLAM.ID] Tentara Israel menembak mati dua petugas medis Palestina di perbatasan Gaza yang tengah bertugas.

Kementerian Kesehatan Palestina telah melaporkan bahwa tentara Israel sejauh ini telah membunuh dua petugas medis Palestina sejak aksi 30 Maret silam.

- Mousa Jaber Abu Hassanein, 36, yang ditembak mati tentara Israel pada 14 Mei 2018. Padahal sudah mengenakan rompi medis yang ditandai dengan jelas.

- Razan Ashraf An-Najjar, 21, seorang relawan tenaga medis ditembak mati tentara Israel pada 1 Juni 2018 saat menolong korban terluka peserta aksi.

Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan, setidaknya 29 petugas medis yang ditembak tentara Israel.

Total warga Gaza Palestina yang dibunuh tentara Israel mecapai 125 orang sejak aksi dimulai pada 30 Maret.

Sumber: http://mondoweiss.net/2018/06/israel-medics-killing/

Itulah sedikit catatan kebiadaban Zionis Israel..

Lalu, datanglah dari negeri antah berantah menawarkan "Rahmah"... untuk menyelesaikan masalah Palestina...

Dia pun disambut penuh ramah oleh Zionis Israel...

Sementara rakyat Palestina bersimbah darah...

Betapa sakitnya bangsa Palestina, ketika mereka sudah menghadapi bencana ini lebih dari 100 tahun, 3-4 turunan, berlumuran darah, berbagai macam cara mereka tempuh dalam perjuangan, lalu ada yang datang salaman dan senyuman dengan pembunuh anak-anak mereka dan mengatakan “rahmah”?

Saya pribadi ga kebayang kalau jadi mereka
Ditembak dari depan
Ditikam dari belakang

Orang Palestina tentu paling tahu yang terbaik buat mereka. Jika jalan “rahmah” adalah yang terbaik, mereka sudah pasti lebih dahulu melakukannya. Jangankan soal strategi, makna dari “rahmah” itu sendiri mereka jauh lebih paham. Mereka para hufadz penghafal Al Quran. Mereka memahami Al Quran bukan cuma teori, tapi dipraktekkan dalam kehidupan.

Baca juga :