Membaca Sinyal Prabowo untuk Gatot Nurmantyo


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kader Partai Gerindra tengah mendesak Ketua Umum Prabowo Subianto segera mendeklarasikan diri maju Pilpres. Namun Prabowo hingga hari ini tak juga menyatakan kesanggupannya untuk maju.

Sejumlah sumber di internal Gerindra memastikan hanya tinggal menunggu waktu bagi Prabowo untuk maju. Namun Prabowo tak kunjung memberi lampu hijau.

Partai Burung Garuda ini awalnya mau menggelar deklarasi pencapresan Prabowo 11 April mendatang. Namun belakangan, Gerindra menyebut acara tanggal 11 April adalah Rakernas tertutup.

“Tergantung beliau memutuskan pada saat pertemuan tanggal 11 tersebut, kalau beliau tidak memutuskan akhirnya kami kesimpulannya sama dengan rakernas lalu menyerahkan semua urusan Pilpres kepada Pak Prabowo sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina,” kata Ketua DPP Gerindra, Desmond J Mahesa.

Desmond pun menyerahkan soal maju Pilpres ini pada Prabowo. Mereka mengaku siap jika ternyata Prabowo memutuskan tak maju.

“Apakah beliau ke depan sesuai dengan harapan kader partai itu, sebagai Presiden atau beliau menunjuk orang lain,” lanjut Desmond.

Kader Gerindra juga legowo dan menyerahkan putusan ke Prabowo bila seandainya menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo jadi Capres Gerindra.

Namun, bagi Gerindra, sosok Prabowo sangat dibutuhkan sebagai acuan dan motivasi bagi para calon legislatif yang akan maju di Pemilu 2019.

“Cuma kalau bicara mengenai panglima perang di samping sebagai ikon, caleg caleg yang ada di seluruh Indonesia itu kan ada panglima perangnya di lapangan, nah ini perlu berkonsolidasi dengan baik,” tandas Wakil ketua komisi III DPR ini.

Desmond juga mengakui ada beberapa faktor yang membuat Prabowo masih berpikir untuk maju. Di antaranya soal usia, dan faktor elektabilitas. Padahal Rakernas Gerindra tahun lalu sudah memutuskan Prabowo maju sebagai Capres Gerindra.

“Rakernas memutuskan Pak Prabowo diusung oleh semua kader partai untuk jadi Presiden 2019 beliau menjawab sudah tua elektabilitas dan macam-macam,” katanya.

Seperti diketahui, Prabowo sendiri mengaku berkali-kali telah bertemu dengan Gatot Nurmantyo. Prabowo mengaku pertemuan tersebut cuma sebatas silaturahmi dari Gatot sebagai juniornya di TNI.

Namun Gatot Nurmantyo mengaku walau tak membahas Capres, Prabowo sempat menawarinya bergabung di Gerindra.

“Enggak ada (pesan khusus), hanya beliau menyampaikan kalau nanti mau bergabung saya terbuka,” kata Gatot akhir bulan lalu.

Nama Gatot memang sudah masuk dalam bursa cawapres Prabowo. Belakangan namanya menguat menjadi Capres. Apalagi kabarnya Gatot sudah memiliki sokongan dana untuk maju capres.

“Saya katakan sekarang ini saya sipil, memiliki hak sama, hak dipilih dan memilih, sekali lagi kalau republik ini memanggil dan rakyat menghendaki saya jadi presiden saya siap jadi Presiden. karena itu adalah tugas yang harus saya pertanggungjawabkan. Dharma bhakti yang luar biasa sampai akhir hayat saya,” kata Gatot.

Sementara itu, Presidium Nasional Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR) resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden potensial. Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen mendukung mantan Panglima TNI itu untuk ikut bertarung pada pilpres 2019 nanti.

Sebelumnya, spanduk dukungan untuk Gatot sudah bermunculan di sudut Ibu Kota. Sejumlah spanduk berisi dukungan untuk Gatot Nurmantyo menghiasi sudut Ibu Kota. Di spanduk tersebut terdapat tulisan “Pemimpin masa depan Indonesia 2019-2024”.

Tinggal menunggu keputusan akhir Prabowo. Akankah Prabowo kembali maju, atau menyerahkan posisi capres pada Gatot Nurmantyo

Baca juga :