Pemprov DKI Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, Anies-Sandi Emang "GoodBener" 👍👍


[PORTAL-ISLAM.ID] Satu lagi BUKTI bahwa Anies-Sandi memang "GoodBener" 👍👍 😍

Pemerintah DKI Jakarta membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang terletak di Bekasi dan dikelola Pemprov DKI.

Pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang nantinya tidak lagi sebatas menimbun serta pengelolaan sampah. Pemerintah DKI Jakarta akan memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa.

Peletakan batu pertama pembangunan PLTSa ini dilakukan hari Rabu (21/3/2018) kemarin bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Menurut Kepala BPPT Unggul Priyanto‎, penerapan teknologi PLTSa dirasa perlu karena merupakan teknologi yang terbaik ketimbang dengan pengolahan sampah dengan sistem sanitary landfill (penumpukan sampah dan dilapisi tanah merah). PLTSa ini, sambung dia, ramah lingkungan dan dapat menghabiskan seluruh jenis sampah dengan skala cukup besar.

"Masalah sampah adalah masalah kita semuanya.‎ Pada umumnya, pengolahan sampah menerapkan sanitary landfill yang berpotensi terjadinya pencemaran lingkungan berupa gas metane yang dapat merusak lingkungan hingga dua kali dari CO2 (karbon dioksida)," ujar Unggul Priyanto.

Dia berharap dengan adanya pembangunan PLTSa ini dapat menjadi model alternatif pengolahan sampah bagi kota besar di Indonesia. Khususnya yang memiliki kendala dalam lahan.

Sebagai contoh, pembangunan PLTSa di TPST Bantar Gebang yang hanya memakan lahan 7. 000 meter persegi, nantinya mampu membakar semua jenis sampah hingga 50 ton per hari dan dapat mengahasilkan listrik hingga 400 kilo watt (Kw).

"Kita harapkan, jika PLTSa ini berhasil sukses dan bisa diperbesar, dapat diterapkan di seluruh Indonesia," tuturnya.

Mesin PLTSa yang bakal dibangun hingga selesai Desember 2018, sambung dia, beroperasi dengan cara membakar semua jenis sampah di dalam suhu yang mencapai di atas 950 derajat. Bahan baku sampah yang akan dibakar pun mencapai 50 ton per hari dan hasil pembakaran ini akan menimbulkan uap air yang akan diolah untuk menggerakkan turbin generator sehingga menghasilkan listrik

Aktifis lingkungan dan warga berharap, energi yang dihasilkan dapat dirasakan masyarakat sekitar, sebagai bentuk kompensasi. 

[video]

Baca juga :