Main Mata Saudi-Israel-Trump, Singkirkan Al-Quds dan Jadikan Secuil Abu Dis Ibukota Palestina


[PORTAL-ISLAM.ID] Rencana damai di kawasan Palestina yang diprakarsai pemerintahan AS Donald Trump mengistimewakan Israel. Dan Arab Saudi dilaporkan menyepakati kebijakan AS untuk mengakui Yerusalem (Al-Quds) sebagai ibukota Israel dan menjadikan secuil tanah Abu Dis di Tepi Barat sebagai ibukota Palestina.

Pada Agustus, Trump memberangkatkan delegasi AS ke Timur Tengah untuk mendiskusikan rencana damai, yang sempat beku sejak 2014.

Namun para diplomat Palestina menyatakan ketidaksukaannya karena juru runding senior AS, Jared Kushner, seorang Yahudi fanatik dan juga menantu Trump tidak memiliki visi yang jelas dalam arah atau substansi perundingan.

Mereka menyebut tim Kushner lebih seperti para penasehat Netanyahu ketimbang wakil AS.

Pada Oktober, Kushner melakukan kunjungan rahasia selama 4 hari ke Arab Saudi sebelum berangkat menuju Israel untuk mendiskusikan proses damai Timur Tengah, ujar sumber resmi di Gedung Putih.

Sebulan kemudian, Presiden Mahmoud Abbas tiba di Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan mendadak dengan Raja Salman dan Putera Mahkota Mohammed Salman.

Para pejabat Palestina, Arab dan Eropa yang mendengarkan versi Abbas dalam pembicaraannya di Riyadh mengatakan Putera Mahkota Mohammed bin Salman mengusulkan negara Palestina dengan bagian tidak tersambung dari wilayah Tepi Barat dan kedaulatan terbatas, menurut New York Times.

Riyadh juga mengusulkan bahwa Abu Dis, wilayah pinggiran Jerusalem Timur Tepi Barat yang dipisahkan oleh tembok pembatas Israel sebagai ibukota Palestina.


Mayoritas permukiman ileggal Yahudi di Tepi Barat akan tetap berada di tempatnya, sementara hak kembali bagi para pengungsi Palestina dan keturunannya ditiadakan.

Abbas diberikan batas waktu dua bulan untuk menerima kesepakatan baru ini atau akan menghadapi tekanan untuk mundur (dilengserkan).

Gedung Putih sejauh ini membantah perincian rencana tersebut, seraya beralasan bahwa masih membutuhkan beberapa bulan kedepan untuk menjadi cetak proposal damainya.

Arab Saudi juga membantah detail rencana itu, seraya mengatakan bahwa mereka masih berkomitmen dengan inisiatif damai Arab 2002 yang menjadikan negara Palestina dengan perbatasan 1967 dan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. (Permata)


Baca juga :