Rame-rame Membidik Ustad Abdul Somad


By: Ustadz Nandang Burhanudin

(1) Ustadz Abdul Somad itu shumud (صمود) spartan dalam kebenaran. Lahir dari kekuatan irodah dan kebersihan iman. Tak sembarang orang meraihnya.

(2) Sejak lama saya ingin menuliskan fenomena Ustadz Abdul Somad (UAS). Sosok kurus yang pas didoakan untuk digemukkan. Setelah Kang Abik (penulis Ayat-ayat Cinta), UAS lulusan Al Azhar yang fenomenal.

(3) Ketenaran yang diraihnya, adalah anugerah Ilahi buah mujahadahnya selama talaqqi ilmu dan berjibaku dengan peluh. Walaa nuzakki ahadan.

(4) Maqam ilmunya, tidak bisa dinilai sosok Zuhairi Misrawi. Tapi maqam itu cukup dimengerti suara hati. Terbukti julukan Da'i sejuta umat disandangnya.

(5) Risiko tampil di ruang publik, UAS harus siap dikritik. Bukan karena pesek, tapi disebabkan konten dakwahnya yang sudah mulai menggelorakan semangat bersyariah.

(6) Penolakannya menghandiri undangan Jokowi, hal yang tak lumrah, di saat semua orang berlomba untuk menghamba. Menohok IQ 200 sekolam. Ini tahun Pemilu bung!

Ustad Abdul Somad Tolak Undangan Jokowi, Netizen Ramai Beri Komentar
http://kaltim.tribunnews.com/2017/10/30/ustad-abdul-somad-tolak-undangan-jokowi-netizen-ramai-beri-komentar

(7) Menjerat UAS bukan mudah. Ia NU jalan lurus, lebih haroki dibanding orang pergerakan. Lebih Shufi dibanding pengikut tarekat. Ia pun tak mudah digoda perempuan.

(8) Menohok dari segi tampilan? Lebih susah lagi. Ia kritisi ceramah Agiel Siradj, sekaligus benahi ceramah oknum Salafy. UAS ber-NU dengan ilmu sesuai Salaf.

(9) Maka saat terlontar kata PESEK. Semua pembenci UAS seperti menemukan premium di Pertamini, saat kendaraan mogok tekor bensin. Hot jeletot. Semua ngotot!

(10) Seakan satu komando: seraaang! Momentum merusak UAS ditemukan. Tak boleh terlewat sebelum UAS hadir di guyub agung 212, reuni Akbar yang menggelegar.

(11) Bagi saya, UAS insan biasa. Bisa khilaf, bisa salah. Katakan UAS tersilap lidah. Lalu bagaimana dengan si artis yang tersilap akidah dan syariah?

(12) Bagaimana dengan pembenci UAS? Mereka adalah Islamophobia, yang berharap kucuran rupiah dari keterpurukan Islam dan juru dakwah.

(13) Jadi tugas Muslim normal adalah mengawal UAS dari gempuran kaum Islamophobia. Hakikatnya mereka membenci Islam, bukan UAS secara personal.

(14) Sosok dua orang kurus itu kini membahana Indonesia. Semoga kurusnya UAS bukan kurus pencitraan, demi menyodok popularitas setelah itu memeras.

***

Kata Ustadz Felix Siauw: "Ustadz Abdul Somad itu fenomena, semua kalangan menyukai dan bisa memahami pemaparan beliau, penikmat ilmu beliau bahkan jauh melebihi artis, wajar bila yang terganggu dengan kebangkitan Islam, memakai isu "pesek" untuk menjatuhkan beliau."

Baca juga :