DIPROTES Ananda Sukarlan, Anies: Biasa Aja. Diprotes Mahasiswa UI, Ahok: USIR KE TIMUR TENGAH!


[PORTAL-ISLAM.ID]  Cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi protes yang dilakukan beberapa alumni Canisius College (CC) perlu diacungi jempol.

Dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Canisius College (CC), Pianis Ananda Sukarlan melakukan walk out (WO) saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato.

WO itu diakui Ananda sebagai bentuk protesnya pada sosok Anies.

Ananda merasa kehadiran sosok Anies tidak sesuai dengan apa yang diajarkan Kanisius tentang bersatu dalam perbedaan.

"Kita di Kanisius bersatu dalam perbedaan, karena itu saya mau mengkritik panitia, bahwa kita telah mengundang seseorang yang mendapatkan jabatannya dengan cara-cara yang berbeda integritasnya dengan cara-cara yang diajarkan di Kanisius. Next time kita harus lihat dulu sosok seperti apa yang layak diundang," ungkap Ananda dalam pidatonya saat menerima penghargaan di acara tersebut.

Menanggapi protes itu, Anies mengatakan dirinya menghormati adanya perbedaan pandangan.

"Saya menghormati pandangan yang berbeda dan saya memberikan hak kepada siapa saja mengungkapkan dengan caranya. Bagian kami adalah menyapa semua, mengayomi semua, jadi itu tanggung jawab saya sebagai gubernur. Jadi, saya akan menyapa semua, mengayomi semua. Kalau ada reaksi negatif yah itu bonus buat saya, biasa aja," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin, 13 November  2017.

Mantan Mendikbud itu juga mengaku tak tahu ada alumnus CC yang walk out atau keluar ruangan saat Anies bicara.

"Saya malah baru tahunya (aksi WO Ananda Sukarlan) sesudah dalam kantor tadi pagi," ucap Anies.

Dia mengatakan, acara Sabtu  kemarin bukanlah kegiatan pertamanya dengan Kanisius. Selain itu, Anies mengatakan memiliki banyak sahabat dari Kanisius.

"Ketika di dalam ruangan semua orang ada di situ bahkan Romo Baskoro itu sahabat baik saya. Beliau datang sendiri ke sini, kemudian Romo Beni itu bersahabat baik. Jadi, saya ini bukan kaya orang enggak kenal sama teman-teman di Kanisius," ucapnya.

Sikap Anies ini sangat berbeda dengan sikap Ahok ketika mendapat seruan boikot dari seorang mahasiswa UI.

Awal September tahun lalu, seorang mahasiswa UI membuat sebuah video yang menyerukan agar warga Jakarta tidak memilih Ahok.

Menanggapi video itu, Ahok emosi dan menyebut mahasiswa tersebut tidak pantas berada di Perguruan Tinggi lantaran berpikiran rasis dan melanggar Pancasila.

"Harusnya dia dikeluarkan (dari UI), kalau perlu dia pindah ke Timur Tengah saja, bikin partai politik sendiri kalau mau menumbangkan pancasila," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 7 September 2017.

Dari perbedaan cara Anies dan Ahok menyikapi perbedaan pendapat dan aksi protes saja, semestinya publik bisa berkaca dan melihat, mana pemimpin yang lebih baik.
Baca juga :