Bikin Istana Ketar Ketir, Setelah 'Asal Bukan Ahok di DKI' Bakal Ada Gerakan 'Asal Bukan Jokowi' di Pilpres 2019


[PORTAL-ISLAM.ID] Pada Pilkada DKI lalu muncul gerakan 'Asal Bukan Ahok' yang massif dari berbagai elemen terutama dimotori Umat Islam, dan hasilnya Ahok yang jauh hari sebelumnya oleh lembaga survei tak ada lawan dengan elektabilitas tinggi akhirnya keok dan kalah telak oleh Anies-Sandi yang sebelumnya tak diperhitungkan.

Gerakan ini diprediksi akan kembali pada Pilpres 2019 dengan target 'Asal Bukan Jokowi'. Gerakan yang disebut dengan negativ sebagai 'kelompok sektarian' ini rupanya tak lagi dipandang sebelah mata.

Hal ini salah satunya diungkap oleh peneliti senior Imparsial, Bhatara Ibnu Reza dalam salah satu diskusi yang digelar NKRI OZ Community belum lama ini.

NKRI OZ Community, yang merupakan komunitas warga Indonesia di Sydney, Australia menggelar diskusi di Ashfield Town Hall, Sabtu pekan lalu (18/11/2017). Diskusi itu membahas mengenai peluang Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019.

Turut sebagai pembicara, Bhatara Ibnu Reza yang merupakan peneliti senior Imparsial yang kini menempuh pendidikan doktoral di Universitas New South Wales dan Dr Nur Arif Makful, MSc, dosen di beberapa universitas dan penggiat kebhinekaan serta kebangsaan.

Bhatara memprediksi pada Pilpres 2019, akan muncul gerakan politik ‘asal bukan Jokowi” seiring dengan meningkatnya politik sektarian. “Ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi peluangnya untuk masa jabatan kedua di Pilpres 2019,” kata Bhatara seperti yang dilansir Australia Plus.

Bhatara mengatakan, kemungkinan gerakan asal bukan Jokowi bisa diperkuat oleh lawan-lawan politiknya dengan politik sektarian yang semakin meningkat di Indonesia terutama setelah pilkada di Jakarta.

Secara nasional, Bhatara melihat bahwa berdasarkan survei terbaru mengenai kenyataan adanya tingkat toleransi yang rendah di berbagai daerah di Indonesia dilihatnya bisa juga mempengaruhi politik nasional.

Sementara itu, dalam paparannya, Nur Arief yang tumbuh dan besar dalam tradisi NU mengatakan maraknya isu radikalisme dan anti-kebhinekaan serta beberapa isu yang kemungkinan akan dihadapi Jokowi dalam pemilihan dua tahun mendatang.

Menurut Nur Arief, beberapa hal yang akan mempengaruhi terpilihnya Jokowi adalah popularitas yaitu penilaian masyarakat atas kinerja keberhasilnnya, juga dukungan dari partai, masyarakat dan juga media terhadapnya.

Masalah lain juga adalah masalah seperti agama, komunis, dan ekonomi yang menjadi perbincangan dalam masyarakat dan juga siapa yang akan menjadi saingannya dalam pemilihan nanti.

Kedua pembicara juga sepakat bahwa siapa yang akan digandeng oleh Jokowi sebagai calon wakil presiden juga akan mempengaruhi kemenangannya.

Link: http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/diskusi-jokowi-di-sydney/9168762

***

Istana pastilah ketar ketir dengan gerakan 'Asal Bukan Jokowi'.

Sekuat apapun 'modal' yang dimiliki bisa tak ada arti sebagaimana sudah dibuktikan di ibukota. Dana unlimited, dukungan media, pasukan buzzer, deretan artis, sejuta KTP, banjir sembako... semua tak bisa menahan kekalahan yang amat menyakitkan.

Kun fayakun...

Jika Allah sudah berkehendak, tak ada yang dapat menghalanginya.


Baca juga :