Wiranto Ingin Masalah Senjata Dibereskan secara Tertutup, Eks Jubir Presiden: Pakai Duit Rakyat Harus Terbuka


Wiranto Ingin Masalah Senjata Dibereskan secara Tertutup

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jenderal TNI (Purn) Wiranto, meminta waktu untuk menyelesaikan polemik pembelian senjata di luar institusi TNI secara internal.

Dia menyebutkan persoalan ini seharusnya tidak menjadi komoditas publik, karena ada masalah-masalah yang perlu diselesaikan dengan cara koordinasi antar lembaga di bawah koordinasinya.

Ini disampaikan Wiranto, saat ditanya wartawan soal tertahannya senjata api (senpi) milik Brimob di gudang kargo Bandara Soekarno-Hatta, usai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10).

"Biarkan kami, berikan kesempatan ke saya untuk sama-sama dengan Panglima TNI, dengan Kapolri, BIN, dengan Pindad dan siapa pun yang terlibat pengadaan senjata, biar kami koordinasi menyelesaikan itu," ucap Wiranto.

Link: https://www.jpnn.com/news/wiranto-ingin-masalah-senjata-dibereskan-secara-tertutup

***

Pernyataan Menkopulhukam Wiranto ini dikritik mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Adhie M Massardi‏.

"Padahal kalau pembeliannya menggunakan uang rakyat dan demi kepentingan rakyat, sebaiknya ya diselesaikan secara terbuka," kata Adhie M Massardi‏ melalui akun Twitternya, Minggu (1/10/2017).


Warganet juga ikut mengomentari.

"Setuju, silahkan disampaikan secara terbuka ke rakyat, biar semua jd adem dan tenang. Uang dr rakyat, ya rakyat berhak tahu," komen @doniwibowo12.

"Sungguh ini pola pikir yg sangat keliru Menkopolhukam,  sekali saja jujur dalam pengelolaan uang bila senjata it dibeli dngn APBN," kata @HaytllhKhumaini.

"Belinya patungan kayaknya antara pak tito dan wiranto 😄😄😄," sindir akun @johanwahyudiono.

Seperti ramai diberitakan, senjata api impor jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 mm sebanyak 280 pucuk berikut ribuan amunisinya tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Jumat (30/9/2017) malam.

Dari data yang dihimpun, senjata serta amunisi ini diimpor dari Bulgaria dan akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri.

Saat ini senjata tersebut masih ditahan pihak TNI.


Baca juga :