UNGKAPAN KEPRIHATINAN DAN PELURUSAN BERITA KASUS PENGEROYOKAN HERMANSYAH


UNGKAPAN KEPRIHATINAN DAN PELURUSAN BERITA KASUS PENGEROYOKAN HERMANSYAH

Bismillahirrahmanirrahim. 

Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya Bachtiar Nasir, Ketua GNPF MUI, dengan ini memberikan pernyataan sikap sekaligus pelurusan berita framing dalam kasus pengeroyokan yang menimpa saudara saya, sahabat saya, Hermansyah, dalam kasus pengeroyokan di Tol Jagorawi, Ahad, 9 Juli 2017.

Pertama, saya mengutuk keras kepada pelaku pengeroyokan yang sangat kejam, biadab, dan tidak berprikemanusiaan. Akibat perbuatan mereka, saudara saya Hermansyah dalam kondisi kritis dengan luka yang sangat parah. Selaku saudara sekaligus sahabat dekat, saya sangat prihatin dan ikut merasakan betapa sakit dan sedihnya menghadapi peristiwa ini. Saya berdoa kepada Allah SWT semoga saudara saya diberikan kesembuhan yang cepat dari Allah SWT dan keluarganya diberikan kekuatan dan juga limpahan perlindungan dari-Nya. Semoga hikmah besar kami dapatkan di balik peristiwa ini.

Kedua, kami berharap kepada aparat Kepolisian khususnya Polres Jakarta Timur untuk bertindak lebih cepat demi tegaknya supremasi hukum, dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih penting lagi adalah demi menghindari spekulasi-spekulasi yang dikembangkan oleh mereka yang tidak menginginkan adanya kedamaian di negeri ini.

Ketiga, Saudara Hermansyah bagi saya lebih dari sekedar sahabat. Beliau adalah teman seperjuangan yang saya segani dan hormati. Beliau adalah alumni ITB yang saya banggakan. Beliau bukan cuma memberikan pengetahuan mahal bagi kami, tetapi juga memberikan keterampilan, waktu, dan tenaganya, dalam mendukung perjuangan umat khususnya di bidang telematika dan perkembangan ekonomi kerakyatan dan keumatan. Sangat besar jasa beliau bagi kami, di mana sebagai profesional yang seharusnya produk dan hasil karyanya harus dibayar mahal, tetapi beliau mendedikasikan untuk umat. Ini sungguh sangat mahal.

Keempat, dari sisi media, para jurnalis banyak terbantu dari keahlian beliau di bidang telematika, khususnya dalam pengembangan dakwah sosial di lingkungan GNPF. Lebih dari itu, pengetahuan dan keterampilan beliau sangat mahal ketika memberikan masukan seputar kasus chat pribadi yang menimpa Habib Rizieq Syihab. Beliau pernah bertanya saat diminta menjadi saksi ahli dalam kasus Habib Rizieq Syihab oleh penasihat hukum Firza Husein. Saya tetap meminta beliau melakukannya dalam koridor hukum agar tidak salah melangkah dalam mengambil keputusan. Allah SWT menguatkan Saudara Hermansyah untuk membela kebenaran dalam kasus ini. Karenanya, masalah ini menjadi besar dan apa yang menimpa Saudara Hermansyah, sangat sensitif terutama terkait isu chat Habib Rizieq dan Firza.

Karenanya penting bagi saya meminta pihak kepolisian untuk bekerja lebih ekstra, demi menghindari spekulasi-spekulasi orang yang tidak bertanggung jawab.

Kelima, saya memberikan keterangan bahwa pada Ahad, 9 Juli 2017, saya telah mengunjungi Hermansyah di Rumah Sakit Hermina, Depok, sebelum dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto. Dalam kondisi tidak sadar, saya tidak bisa bertanya dan menggali informasi lebih jauh. Satu-satunya saksi kunci adalah istri beliau, Saudari Irina, yang tidak bisa berbahasa Indonesia dan masih dalam kondisi syok.

Dari keterangan beliau, kami mendapatkan informasi bahwa kasus ini bermula dari kejadian, dimana dalam perjalanan pulang ke Depok, ada mobil Jazz tiba-tiba menyenggol bagian depan mobil Avanza yang dikendarai Hermansyah dan istrinya. Saudara Hermansyah kemudian mengejar, dan meminta pengemudi mobil Jazz tersebut berhenti. Setelah berhenti di Tol Jagorawi sekitar Taman Mini, menuju Depok, disitulah Hermansyah diserang menggunakan senjata tajam. Di belakang Hermansyah ternyata ada mobil Sedan yang mengikuti. Lebih dari lima orang merangsek dan membacok Hermansyah hingga luka parah dan bersimbah darah. Dari situ, istrinya membawa Hermansyah ke RS Hermina Depok. Mengenai motif, istri Hermansyah belum bisa menjawab.

Keenam, saya berkepentingan untuk meluruskan informasi dan berharap kepada masyarakat untuk menjauhi framing berita, yang bertujuan untuk mengadu domba umat. Kami belum mendapatkan data yang cukup terkait kasus ini, namun diberitakan bahwa kami menyatakan kasus tersebut tidak terkait dengan kesaksian Hermansyah dalam kasus chat Habib Rizieq dan Firza.

Kepada teman media yang memframing berita itu, saya nyatakan bahwa itu bukan pernyataan saya. Saya tidak berani berspekulasi sampai ada informasi yang jelas berdasarkan fakta. Semoga pernyataan sikap ini bisa meluruskan kekeliruan yang beredar di masyarakat, memberi ketentraman, dan memotivasi pihak kepolisian bekerja lebih ekstra.

Karenanya, berikan kesempatan kepada pihak kepolisian bekerja secara profesional dan kami dari GNPF juga bekerja untuk menggali informasi sebenarnya. Lebih dari itu, bantuan moril dan materil dari GNPF atas musibah ini, semoga bisa meringankan saudara Hermasyah.

Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 10 Juli 2017

KH BACHTIAR NASIR
(Ketua GNPF MUI)


Baca juga :