Pak Karni, Tolong Pertanyaan Masyarakat Soal Beras Maknyuss di ILC-kan


[PORTAL-ISLAM.ID] NEGARA ini makin gaduh tak bermutu. Setelah sebelumnya para pejabat Kementan dan Kapolri koar-koar KERUGIAN NEGARA mencapai RATUSAN TRILIUN dalam kasus Beras Maknyuss, akhirnya "dikoreksi" jadi SEPULUH TRILIUN.

“Yang dimaksud beras memperoleh subsidi adalah dalam memproduksi beras tersebut, ada subsidi input yaitu subsidi benih Rp1,3 triliun dan subsidi pupuk Rp31,2 triliun, bahkan ditambah lagi ada bantuan sarana dan prasarana bagi petani dari Pemerintah yang besarnya triliunan juga,” kata pihak Kementan dalam Siaran Pers Kementerian Pertanian.

"Melalu hitungan ini maka kerugian keekonomian ditaksir Rp10 triliun," tandasnya.

Kementan menyebut beras premium yang beredar di Indonesia ada 1 juta ton (2,2% dari beras 45 juta ton setahun).

Link: http://economy.okezone.com/read/2017/07/23/320/1742263/bantahan-indo-beras-unggul-ditolak-kementan-ini-penjelasannya

***

APA GAK KOPLAK TUH...

Untuk membongkar semua, Kita tunggu Pak Karni Ilyas untuk di ILC-kan.

Kami titip Pertanyaan untuk Pak Karni:

- Apakah 1,3 triliun subsidi benih dan 31,2 triliun subsidi pupuk dan bantuan peralatan itu semua dihitung dari gabah yang dibeli oleh PT.IBU atau se-Indonesia???

- Kemudian 1 juta ton beras premium (2,2% dari 45 juta ton) apakah penjualan PT.IBU semua???

- Kalo jawabannya itu adalah angka skala nasional, maka kenapa kerugian 10 triliun (kemarin ratusan triliun) dibebankan hanya kepada PT.IBU?

- Tanya lagi: Kalau petani dapat pupuk dan benih subsidi serta bermacam bantuan lain dari pemerintah, apa dia nggak boleh jual gabahnya ke pembeli dengan harga diatas harga pemerintah? Kalo nggak boleh, berarti petaninya melanggar hukum, penjarakan sekalian!

- Tanya lagi: Kalau beras hasil jualan PT.IBU (Maknyus dan Ayam Jago) memang dijual kemahalan dan nggak sesuai kualitasnya, kok ya masih laku di pasaran?? Ini jualannya beras lho ya, bukan pizza. Mayoritas orang Indonesia bisa dengan mudah bedain beras bagus dengan nggak bagus, beda mungkin kalo yang dijual pizza. Mana mungkin di Indonesia bisa jualan beras jelek dengan harga metingkring?


Baca juga :