Beras Maknyuss Dipersoalkan Karena Selisih Harga Beli dari Petani dan Jual Tinggi, Kok Starbucks Gak Digerebek

Body

(by Iramawati Oemar)

Barusan nonton dialog di AKI Pagi @tvOne, Senin (24/7/2017), nara sumber nya dari KPPU (Komite Pengawas Persaingan Usaha), topiknya soal penggerebekan gudang beras PT. IBU produsen beras Maknyuss dan Cap Jago.

Alasan KPPU, dari sisi mereka menemukan adanya selisih harga yang jauh antara harga di tingkat konsumen dan harga dari petani.

Harga jual retail 20 ribuan, sedang harga beli di tingkat petani 5.000an.
Ini yang jadi concern mereka.
Kalau soal kandungan yang tertulis di kemasan, itu urusan Satgas Pangan (kepolisian).

Oke, kalau itu masalahnya, Starbuck harus digerebek sejak dulu dong! Memangnya Starbuck beli biji kopi dari petani berapa per kilo, lalu dijual berapa ke konsumen?!

Atau..., coba beli soft drink di minu market atau di warung kali lima, bandingkan dengan harga kalau beli di resto di mall, apalagi kalau belinya di hotel bintang 5.
Padahal barangnya sama persis!
Trus, konsumen protes gitu?!
Ya enggaklah! Karena konsumen tahu konsekwensinya.

Yang namanya barang "premium" itu memang beda, kelas konsumennya juga beda.

Pelanggan kopi giras Bang Mamat ya gak akan beli kopi di Starbuck.

Sebagai contoh, di kantor tempat saya kerja ada 2 cafe yang jualan aneka bakery dan kopi, coklat.
Yang satu middle class, yang satunya hi-class.

Kopi di tempat yang satu 15-20 ribuan segelas, sementara di tempat yang lain 30-35 ribuan dengan jenis sama dan gelas karton yang sama ukurannya.
Pembeli protes?! Merasa dirugikan?!
Ya enggak lah!!
Yang satu merugikan yang lain?!
Ya enggak lah!!
Semua punya pangsa pasar dan segmen pembeli masing-masing.

Yang ekspatriat biasanya nongkrong di tempat yang mahal, staf lokal di cafe yang middle, trus pekerja juga beli kopi di kantin yang 3000an dapat segelas gede.

Oh iya, KPPU udah pernah beli minum di ruang tunggu bandara belum?! Apalagi yang international flight.

Harga air minum botol beda jaauuuh...ama yang dijual pedagang asongan di jalan.

Padahal merk nya sama A**a dan ukuran botolnya sama. Kok gak diributin?!

Padahal disini penumpang dibikin terpaksa beli karena biasanya air minum yang dibawa dari rumah sudah disita petugas di pintu masuk.

Btw, pernah baca, katanya harga beli biji kopi dari petani vs harga jual secangkir kopi premium di setarbak sampai 100x lipat.

Sono gih diawasin!

Kalo berani siiih...


Baca juga :