[PORTAL-ISLAM.ID] Sekarang ini musimnya menghukum (menghakimi) dulu baru cari alasan. Tidak di Indonesia, tidak pula di belahan dunia lain.
Itu Saudi dan Cs sudah menetapkan putus hubungan dengan Qatar karena alasan Qatar membiayai jaringan teroris. Eh, Mesir baru mengusulkan ke PBB untuk melakukan investigasi. Kenapa tidak nunggu hasil investigasi baru menetapkan sikap? Kalau butuh diinvestigasi, berarti kan kebenarannya belum valid to? Mestinya tunggu dulu hasil investigas, baru Saudi Cs menetapkan sikap.
Karena itu benar kata Erdogan, pemutusan Saudi Cs hubungan mereka dengan Qatar dengan alasan pendanaan jaringan teroris adalah tidak berdasar alias dibuat-buat. Dan Majalah Der Spiegel Jerman bilang, meningkatnya peran Qatar di kancah internasional adalah alasan yang membuat tetangga-tetangga Teluknya gusar. Tentu Saudi tak rela dong kalau pamor dengan negeri seupil Qatar. 😁
Terpojok, akhirnya Menlu Saudi Adel Jubair menyebutkan bahwa alasan pemutusan hubungan dengan Qatar bukan karena kedekatan dengan Iran atau pendanaan jaringan terorisme. Sebabnya adalah karena dukungan Qatar terhadap Hamas dan IM. "Timbangannya sudah penuh (jelas). (Untuk menjalin hubungan kembali) Qatar harus berhenti mendani organisasi seperti Hamas dan Ikhwanul Muslimin."
Saya sempat berpikir, apa sih bahayanya Hamas bagi Saudi Cs? Apakah Hamas pernah mengancam akan merebut dua kota suci? Apa Hamas pernah melancarkan rudal ke negeri bermazhab Hambali itu?
Hamas itu organisasi perlawan terhadap penjajahan Israel di bumi Palestina. Tidak sedikitpun membahayakan kepentingan politik ataupun keamanan Saudi. Hamas itu ancaman terhadap eksistensi Israel, bukan Saudi. Tapi kenapa Saudi yang gerah? Heran saya.
Berita lainnya, Saudi Cs barusan merilis nama-nama teroris dan lembaga-lembaga pendana terorisme. Qatar Charity dalam list Organisasi Terotisme. Whatttt??? Qatar Charity yang sudah membangun puluhan masjid di dunia termasuk Indonesia, menyantuni jutaan miskin, memberi tempat tinggal ribuan pengungsi, memberi makan jutaan orang kelaparan, membiayai percetakaan mushaf dan membiayai para penuntut ilmu, dimasukkan ke dalam lembaga teroris? Terus lembaga yang tidak teroris itu yang piye? Yang menumpahkan jutaan darah di bumi palestina? Atau yang membakar hidup-hidup orang Muslim di Rabah?
Dagelan yang lain, nama Yusuf Al-Qaradhawi juga masuk list teroris yang dikeluarkan oleh Saudi Cs baru-baru ini. Permainan lama. Padalah kalau kita mau tahu, Yusuf Al-Qaradawi pernah mendapatkan perhargaan Anugerah King Faisal dari Saudi tahun 1994 sebagai tokoh yang berpengaruh dalam bidang Fikih. Tahun 2000 juga pernah mendapat penghargaan Muslim Paling Berpengaruh dari Dubai atas khidmahnya untuk Islam dan Muslimin.
Lha terus yang bukan teroris itu yang gimana? Yang kayak Netanyahu gitu?
(Jauhar Ridloni Marzuq)
