Antara IDF, Wonder Woman, dan Kecintaan Kita Pada Palestina


[PORTAL-ISLAM.ID] 1948, menyadari bahwa tak ada kemerdekaan Israel tanpa teror dan peperangan, David Ben Gurion (Bapak Pendiri Israel) yang kala itu sudah memimpin sipil militan Palmach akhirnya membentuk Israel Defence Forse (IDF).

Dua peperangan besar dengan kemenangan besar teraih, Perang Enam Hari (1967) dan Perang Yom Kippur (1973). Kemenangan dengan strategi yang mencengangkan, meski "dikeroyok" negara-negara arab, Israel mampu memenangkan pertempuran bahkan hanya dalam 132 jam 30 menit atau kurang dari 6 hari.

Tak perlu lah kiranya menuliskan satu satu kekejian Israel setelah itu. Negeri baru lahir dari jalan merampas tanah sebuah negara, Palestina. Dan di kemudian hari, anehnya Palestina khusus nya HAMAS lah yang di anggap sebagai teroris saat membela diri dan berusaha mempertahankan negeri nya.

Kita cukupkan berbicara tentang IDF, sekarang kita lihat hiruk pikuk peluncuran sebuah film baru besutan DC Comic berjudul "Wonder Women". Dan kebetulan pemeran utama film ini adalah Gal Gadot.

Gal Gadot adalah seorang zionist combatan IDF. Selulus SMA tahun 2004 Gal Gadot sempat mengikuti wajib militer di Israel selama 2 tahun.


26 Juli 2014 Gal Gadot di wall facebooknya mengumbar statemen yang membuat warga Palestina geram. Gadot mengunggah dukungan pada pendudukan Palestina dan menyebut Hamas sebagai teroris. Gadot menyebut HAMAS sebagai pengecut yang bersembunyi di balik tameng perempuan dan anak-anak.


Kini kontroversi dan penolakan Gal Gadot menjalar setelah peluncuran film Wonder Woman. Tercatat Libanon sebagai pionir di susul Aljazair dan terakhir Tunisia pun ikut melarang. Di twitter sendiri berisik penolakan pada sosok Gal Gadot bisa di telusuri di keyword "Gadot Zionist".

Status Gal Gadot sebagai ex-IDF, dukungannya pada pembantaian rakyat Palestina dan ujaran kebencian serta fitnah nya pada Hamas yang notabene adalah simbol perlawanan Palestina sudah sepatutnya menggugah kesadaran bagi mereka yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, terutama ummat Islam yang mendukung enyahnya Israel dari bumi Palestina.




(Andy Windarto)


Baca juga :