Ada Rombongan NU Dalam Aksi '55'


[PORTAL-ISLAM]  Aksi bela Islam yang selalu diframing sebagai aksi negatif yang akan mengarah ke penggulingan kekuasaan eksekutif oleh beberapa kelompok masyarakat ternyata berlangsung amat sangat tertib.

Rangkaian aksi bela Islam juga sempat diframing sebagai kegiatan yang menampakkan wajah Islam yang keras dan radikal, bukan wajah Islam yang ramah.

Ketakutan inilah yang akhirnya sempat membuat sebagian ulama NU melarang warganya untuk mengikuti kegiatan bela Islam.

Meski secara terbuka Kyai Said Aqil sebagai pucuk pimpinan NU mengimbau agar para Nahdliyin tak perlu mengikuti rangakaian aksi bela Islam, namun Kyai Said Aqil juga menyatakan dengan terbuka bahwa ia tak mampu melarang warga NU yang ingin mengikui aksi bela Islam, namun Kyai Said Aqil menegaskan bahwa kehadiran warga NU pada rangkaian aksi bela Islam tersebut merepresentasikan NU dan merupakan tanggung jawab individu para kader NU.

Selain itu, warga NU yang ingin mengikuti aksi bela Islam juga dilarang menggunakan atribut NU.

Namun, pada aksi simpatik 55 yang digelar kemarin 5 Mei 2017, imbauan Kyai Said Aqil tersebut rasanya tak mampu mengalahkan ghirah menggebu untuk membela agama dan meminta keadilan setinggi-tingginya kepada para penegak hukum.

Beberapa warga NU dari Kabupaten Sukabumi nampak bergabung dalam lautan manusia yang dengan khusyu berdzikir memuji asma Allah di Masjid Istiqlal Jumat 5 Mei 2017.


Kehadiran warga NU dari Kabupaten Sukabumi menjadi penegas bahwa sebagai elemen umat Islam, warga NU tak ingin ketinggalan dalam aksi membela kesucian agama.

Kehadiran warga NU dari Kabupaten Sukabumi ini juga seolah menghapus luka umat Islam lain yang sempat menjadi korban  serangan sebuah kelompok underbouw NU yang beberapa kali membubarkan kajian-kajian umat Islam non NU.

Hadirnya warga NU dalam aksi simpatik ini pun mendapat respon positif netizen.


Baca juga :