Pernyataan Warga Tionghoa Muslim atas Kelakuan RASIS Steven, Ku Kim Sin: "Kotornya Mulut mu Kawan..."


Pernyataan Ku Kim Sin, seorang Warga Negara Indonesia dari keturunan pejuang, suku Tiong Hoa, dan muslim. Terkait penghinaan RASIS yang dilakukan Steven terhadap Gubernur NTB Tuan Guru Bajang.

Berikut seperti diposting di akun fb Ku Kim Sin (15/4/2017):

Kotornya Mulut mu Kawan...

Hari Jumat (14/4/2017) menjadi Hari yang Kelam Bagi kami Muslim Indonesia. Bagaimana tidak Pada hari itu menyebar satu berita yang sangat tak elok di seantero negeri. Bagaimana seorang Pemuda yang seumur jagung dengan Arogansinya menghina Ulama kami, Penghafal Quran dan Gubernur suatu Provinsi. Dan yang lebih miris ke arogansian ini dilakukan oleh seorang Warga Keturunan Tiong Hoa pada Seorang Bangsawan Pribumi, keturunan Ulama dan Pemimpin Ummat.

Ya Steven Namanya tinggal di Kedoya Selatan, telah menghina Ulama Muda Kharismatik kami Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi di Bandara Changi Singapura, hanya karena sebuah antrian yang mana Tuang Guru sama sekali tidak salah. Arogansi ini bahkan tak berhenti sekalipun Anak Ingusan ini sudah tau siapa yang dimakinya dengan sebutan "TIKO". Entah itu bermakna TIkus KOtor atau Bermakna Bahasa Hokian Yang berarti Ti-Babi Ko-Anjing. Karena saya yang mengerti sedikit bahasa Tiociu biasa menyebut Babi dengan Te dan Anjing dengan Khaw, mungkin ada sedikit perbedaan tapi apapun itu ini adalah sebuah penghinaan besar.

Kami anak Negeri ini marah, geram dan jengah. Pongah Pengecut ini sangat tidak patut ditiru, secara umur dia lebih muda, secara kedudukan dia berhadapan dengan Ulama dan secara darah dia berhadapan dengan Pribumi. Mana rasa hormat mu???? Mana Sopan santun mu??? Itukah ajaran dari keluarga mu??? Hei Pengecut, kau boleh saja kaya, tapi sikap mu memalukan. Aku sebagai Anak Bangsa Yang Juga bermata sipit, Aku Muslim maka ketika kau hina Agama ku, Ulama ku dan Umara' ku tanpa sebab, saat itulah kau kunyatakan sebagai MUSUH KU. Jangan pengecut sebagai laki-laki yang petantang petenteng, dimana kamu sekarang??? Bersembunyi??? Takut???? Gentar??? Itulah mental Munafik Harbi yang mudah berucap Maki, Minta Maaf lalu Kabur. Sadarkah kau bahwa Muslim itu bersaudara, satu kau lukai semua tersakiti. Lagipula ingatlah Memaafkan tak berarti melupakan. Forgiven not Forgotten. Hadapilah kasus penistaan mu dengan jantan kawan. Perlakuan mu merugikan Etnis mu, Agama mu dan keluarga mu. Sadarlah itu...

Saat ini Ulama kami masih meredam amarah kami yang membuncah, ulama kami belum berstatement apapun, namun dada kami mulai sesak akan rasa amarah. Jangan biarkan amarah ini tumpah dan meluap. Jika saja kami Muslim tak punya kasih yang sangat luas, niscaya Steven kau hanya akan tinggal kenangan. Steven saat ini kau masih selamat karena Ulama kami bersabar menahan kami. Namun pongah mu telah menancapkan duri di hati kami, kau telah memberi luka yang takkan mudah sembuh.

Kau China akupun china, Kau sipit akupun sipit, pembeda adalah kau sombong sementara aku benci kesombongan. Sebagai Muslim saat kau hina Ulama kami maka gugurlah kesukuan ku karena bagiku Tuhan ku diatas segalanya.

Untuk saudara ku Umat muslim dan Saudaraku Warga Pribumi juga Warga Keturunan dari apapun asal kalian. Mari kita bersatu melawan para penista. Penista agama, penista Ulama, penista NKRI sungguh mereka tidak boleh subur dinegeri ini. Namun... Namunnn... Kawan ada baiknya kita tahan emosi kita semua, kasus ini semua telah diserahkan dilaporkan pada Aparat Penegak Hukum, mari kita awasi bersama. Untuk bapak-bapak yang telah dipercaya Umat Muslim, kami berharap besar pak dipundak bapak-bapak sekalian. Tolong beri keadilan pada kami Umat muslim. Ayo pak buktikan pada Ummat bahwa kalian bersama Ummat.

Saya Warga Negara indonesia Keturunan China beragama Muslim merasa terhina akan Hujatan "TiKo" saudara Steven kepada Ulama yang saya cintai Tuan Guuru Bajang Muhammad Zainul Majdi. Semoga Allah berkenan berimu hidayah setelah kau hina Ulama yang kami cintai.

Sekali lagi saya mengutuk keras Atas Arogansi dan Penistaan Steven Hadisurya Sulistyo.

Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar....

(KU KIM SIN)

Sumber: fb penulis

Kotornya Mulut mu Kawan... Hari Jumat menjadi Hari yang Kelam Bagi kami Muslim Indonesia. Bagaimana tidak Pada hari itu...
Dikirim oleh Ku Kim Sin pada 15 April 2017
Baca juga :