HASIL REFERENDUM: Kemenangan Bagi Turki, Kekalahan Telak Bagi Barat


Oleh: Hasmi Bakhtiar
(Pengamat Internasional, Lille Prancis)

1. Subuh berkah Lille.... Gw mau ngetwit tentang #ReferendumTurkey yang tadi malam dimenangkan oleh pendukung "yes" terhadap konstitusi baru

2. Ini adalah kemenangan Turky dan sekaligus kekalahan Barat dan siapa saja yang menginginkan keburukan bagi Turky dengan berbagai macam alasan

3. Salah satu hal penting setelah referendum ini adalah masuknya Turky ke gerbang presidensial setelah 95 tahun kacau di bawah parlementer.

4. Tadi malam gw diceritain teman yang memang diutus memantau referendum di Istanbul. Kata dia, pendukung "yes" begitu "ngotot" untuk menang.

5. Referendum Turky ini sangat disorot dunia internasional. UE rela menunggu hasil referendum sampai malam untuk mengeluarkan statement resmi.

6. Beda dengan di Brussels, di kota2 di Turky kemenangan "yes" disambut gembira. Yah wajar UE sangat kecewa dengan hasil ini.


7. Sebelum referendum UE terlihat sangat memihak terhadap pendukung "No" yang sempat membuat hubungan Turky dengan Jerman atau Belanda memanas

8. Aksi2 yang dilakukan pendukung "yes" dilarang, padahal melibatkan pejabat tinggi Turky. Spt di Belanda misalnya.

9. Alasan pejabat Belanda adalah khawatir sosialisasi referendum tersebut mengancam keamanan setempat. Anehnya aksi pendukung "No" diizinkan.

10. Yah memang Turky ancaman bagi Barat dan Eropa. Bisa kita pahami knp semalem pendukung "yes" yang merayakan kemenangan ditilang di Jerman :D

11. Alakulihal, pendukung "yes" atau " No" pagi ini terbangun di era yang baru, era dg sistem presidensial yang akan membuat Turky makin kuat.


12. Saling serang antar dua kubu tentang konstitusi telah berakhir. Sekarang pertanyaannya adalah: Turky mau apa setelah ini?

13. Melihat antusiasme dunia internasional terhadap referendum Turky begitu kuat, kita akan paham bagaimana pentingnya posisi Turky saat ini.

14. Apalagi Barat, gw melihat ketakutan2 mereka dengan jelas di media2 yang mendapat restu dari penguasa.

15. Mengaitkan referendum dengan kediktatoran adalah bentuk ketakutan Barat yang cukup bodoh. Gw rasa begitu.

16. Contoh The Wall Street Journal, mengangkat berita dengan mengatakan referendum jalan menuju era perbudakan.

17. Atau The New York Times atau The Economist bahkan Le Figaro juga mengangkat berita yang gak jauh berbeda, referendum Turky inkonstitusional.

18. Bahkan jauh sebelum referendum digelar media2 Barat termasuk Perancis sudah menggempur Erdogan habis2an.

19. Bahkan media2 Barat menebar ketakutan dg issue Erdogan akan menjadikan Turky sbg negara Islam spt Iran. Issue yang cukup basi di tahun 2017.

20. Tapi dari fenomena tadi gw menarik kesimpulan ke depan Erdogan dengan sistem presidensial akan tetap menjadi "musuh" Barat.

21. Walau Barat khususnya Eropa akan melakukan negosiasi dg Erdogan menyangkut beberapa issue penting seperti konflik Kawasan dan pengungsi

22. Tapi politik hipokrit akan tetap dipakai Eropa sambil menunggu moment menumbangkan Erdogan apapun caranya.

23. Malam 15 July 2016 (kudeta gagal) dan tadi malam (Hasil Referendum) adalah malam paling menyebalkan bagi Barat, krn niat jahat mrk gagal di tangan rakyat Turky


24. Tapi jgn khawatir, Barat akan terus mencari malam2 lain untuk melengserkan Erdogan. Mereka bisa masuk via oposisi Turky atau konflik Suriah.

25. Hanya itu semua bisa diatasi minimal dengan dua hal, dan itu yang gw lihat semalam dari pidato PM Turky, Binali Yildrim.


26. Pertama: melakukan rekonsiliasi nasional.

27. Mengumpulkan semua yang terserak pasca referendum kemaren akan mengembalikan perangkat2 negara ke posisi semestinya.

28. Kedua: memutus semua tangan musuh2 negara yang ingin mengacaukan Turky dengan memperkuat diplomasi LN.

29. Setelah referendum ini ujian yang akan dihadapi Turky tidak akan semakin mudah, tapi referendum telah membuat Turky semakin kuat.

30. Jadi ke depannya kita akan menyaksikan kisah para pejuang dengan kekuatan yang semakin mantap sekaligus musuh yang semakin rumit. Sekian.


Baca juga :