TAK MERASA BERSALAH, Inul Bersilat Lidah: Sorban dan Gamis Tak Identik Dengan Ulama


[PORTAL-ISLAM]  Sejak kasus penghinaan kepada ulama yang dilakukan Inul Daratista melalui sebuah komentar dalam akun instagramnya hingga hari ini, belum ada secuilpun permintaan maaf dari pihak Inul.

Kasus yang senpat menggemparkan dunia maya itu kini justru diperuncing dengan pernyataan Inul, yang lagi-lagi diunggah lewat akun instagramnya.

Alih-alih menenangkan publik, Inul justru memperkeruh suasana dengan memajang foto dirinya dan menjelaskan tentang sorban dan jubah.

Seolah paham bahwa pernyataannya mengenai 'Sosok bersorban main Skype' telah memancing emosi umat, Inul pun berkelit.

"Bismillah."

"Yuk baca sama2 kyknya sdh cukup marahnya ya."

"Sorban"

"Sorban dan jubah (gamis) bukanlah pakaian Islam, tapi pakaian tradisi Arab,Di Arab Saudi, bukan hnya ulama atau tokoh agama yg memakai sorban, tapi mulai presiden, menteri, sopir taksi, resepsion hotel, penjaga toko, bnyk yg memakai sorban."

Hal ini ternyata jg disepakati oleh dua tokoh ulama kita, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mustofa Ya'qub dan KH Mustafa Bisri, atau Gus Mus."

"Bahwa Sorban dan Jubah bukanlah baju muslim."

Bahkan dgn nada kelakar, kedua kiai ini menyebutkan bahwa Abu Jahal dan Abu Lahab juga memakai sorban dan jubah, tapi keduanya itu merupakan tokoh yg memusuhi Islam."

"Sy jg sepakat, Apalagi yg berpendapat itu jg para ulama."

"Tanpa mengurangi rasa hormat sy pd Ulama yg memakai sorban, bhw sorban mmg skdr pakaian tradisi arab."

"Bukan identik dg ulama. Kalo ada yg berpndapat bhw sorban itu identik dg ulama, itu sgt berlebihan."

"Justru sy mnduga mereka punya niat tdk baik Bahkan bisa dikategorikan mrendahkan ulama. "

"Krn disebut ulama itu krn ilmu agamanya, ibdhnya, fatwanya, kharismatiknya krn ilmu agamanya yg diatas rata2,bukan skdr sorbannya."

"Kalo skdr pake sorban disebut ulama, bgmn dg bnyaknya artis yg sering pake sorban saat nyanyi."

"Lihatlah Ungu, St12 atau Gigi, yg sering nyanyi religi di bln ramadan memakai sorban tp menyanyi dan menghibur masyrakat."

Tdk hnya itu, ada film gadis berkalung sorban. Apakah ini juga ulama? Apakah film ini juga dianggap menista ulama?"

"Tentu tidak. Krn sorban adalah pakaian tradisi arab."

https://youtu.be/wEeVcqvgRkc

https://youtu.be/FY3556ae864

"Mari kita belajar pinter'jadilah anakbangsa yg baik yg bs menjaga negara kesatuan republik ind dgn akal budi pekerti yg baik."

"Terima kasih sdh menghujat saya ini adalah ilmu buat saya agar lebih pintar lagi dlm belajar'belajar bgmn mencintai indonesia dgn segenap jiwaraga saya dr org yg tdk mengerti akan arti berdemokrasi yg baik,apapun itu saya sayang kalian semua."

"Sdh cukup ya, maturnuwun."

Pada penjelasan panjang lebar tersebut Inul juga sertakan rekaman video di YouTube, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Mustofa Ya'qub dan KH Mustafa Bisri atau Gus Mus terkait hal yang ia sampaikan.

Sejatinya, Inul sangat paham siapa yang menjadi target tulisannya saat itu.

Meski Inul berkelit dan memang tak terbukti ada pencantuman nama seseorang pada komentarnya tersebut, publik sudah mafhum dengan sosok yang dimaksud Inul.

Mengutip pernyataan Inul bahwa ada pihak yang ingin merendahkan ulama hanya gara-gara dia bersorban, sesungguhnya orang itu adalah Inul sendiri!

Jangan lupa... Inul juga mencantumkan kata-kata pameran buku Frankfurt. Siapakah sosok yang Inul maksud? Tentu bukan Gunawan Mohammad kan?

Jika Inul masih berasa besar kepala dan tak merasa bersalah, tentu publik juga punya penilaian dan penghakiman sosial yang tak bisa diatur dan dibeli oleh Inul.

Inul lupa, ia bisa saja mendustai publik. Tapi Inul tak akan bisa mendustai hati kecilnya yang ketakutan akan murka Allah.


Baca juga :