PEDAS! Ahok Incar Keluarga Cendana, Netizen: Namanya Juga Usaha


[PORTAL-ISLAM] Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku akan mendatangi keluarga besar Presiden kedua Soeharto. Belum diketahui kapan kunjungan dilakukan Ahok ke keluarga Cendana.

Keluarga Soeharto dikenal dengan sebutan cendana karena rumah utamanya terletak di kawasan tersebut.

"Aku juga mau ke keluarga Cendana. Sama-sama, kan keluarga besar," ujar Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017.

Saat ditanya terkait detail rencana kunjungan ke keluarga cendana, Ahok enggan membahas lebih lanjut. Ia malah berkelakar ingin mengunjungi keluarga Ruhut Sitompul.

Bekas Bupati Belitung Timur itu juga menyerahkan urusan dukungan partai politik pada putaran kedua kepada tim pemenangannya. Hingga saat ini, belum diketahui partai politik mana saja yang beralih mendukung dirinya dan Djarot pasca kekalahan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Saya serahkan ke partai saja (urusan dukungan di putaran kedua)," ujarnya

Saat ini, salah satu putri mendiang Soeharto, Siti Hediati Hariyadi, telah menyatakan dukungan untuk Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI. Atas dukungan Titiek, Anies berkata keluarga Cendana bukan sebuah organisasi yang mewajibkan setiap orang di dalamnya mendukung calon pemimpin yang sama.

"Saya rasa keluarga Cendana bukan organisasi. Tapi dukungan dari tiap warga negara tentu penting dan kami anggap sebagai amanah. Maka kami pegang sebaik-baiknya," katanya usai menghadiri peringatan Supersemar Soeharto di masjid At-Tin, Jakarta, Sabtu, 11 Maret 2017.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar menilai dukungan Titiek tak akan berpengaruh besar terhadap kans Anies-Sandi meraih kemenangan di Pilkada DKI.

Idil memandang zaman telah berubah dan Orde Baru telah lama runtuh. Karena itu, anggapan pengaruh dukungan Titiek terhadap kemenangan cagub dan cawagub di Pilkada DKI tidak akan besar di tengah-tengah masyarakat.

"Kalaupun ada, pengaruhnya sangat kecil. Mungkin hanya akan berpengaruh di kalangan yang masih mendambakan suasana seperti era Orde Baru. Tapi jumlah mereka saya percaya sedikit sekali di Jakarta," kata Idil.

Kabar ini mendapat tanggapan dari netizen Uni Lubis melalui akun facebooknya.

Baca juga :