Bicara "HOAX", Ini 6 Pernyataan Rocky Gerung di ILC yang Menohok Rezim Jokowi dan Ahok


[PORTAL-ISLAM] Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) TvOne akhirnya bisa tayang lagi tadi malam, Selasa (17/1/2017), setelah pekan sebelumnya tiba-tiba dibatalkan saat mengusung tema "MAKAR".

Pada edisi perdana comeback-nya ILC TvOne ini mengangkat tema "HOAX VS KEBEBASAN BERPENDAPAT".

Salah satu yang menjadi "Bintang" ILC tadi malam adalah Rocky Gerung, dosen UI ahli filsafat dan juga seorang Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.

Membedah soal "HOAX", ada 5 analisis/pernyataan Rocky yang menohok rezim saat ini (video ada di bawah):

1. Rezim ini sedang panik

“Kita mencium ada semacam kepanikan di dalam rezim ini. Orang panik biasanya ingin cari pegangan apa saja. Kayak orang hanyut, dia mau raih apa saja. Entah itu kaleng bekas hanyut, batang pohon. Jadi kepanikan menunjukkan ada krisis, sebetulnya.”

2. Presiden menyebar hoax

“Sore tadi saya baca, Pak Jokowi bilang, ‘Jangan membaca Jokowi Undercover karena buku itu tidak ilmiah’. Saya anggap itu hoax,” kata Rocky disambut tawa sebagian peserta ILC.

“Karena yang ngomong itu adalah presiden, memberi penilaian pada buku tidak ilmiah. Tentu kita bisa bikin secaman simulasi dari mana Pak Jokowi tahu. O, pasti kalau ada wartawan tanya dia akan bilang, ‘kata Pak Tito. Kapolri’ Lho, Pak Tito rektor UI atau rektor IPB itu?,” kembali peserta ILC tertawa.

“Jadi Anda lihat bahwa, bahkan presiden menyebar hoax itu. Dari sudut pandang definisi lho,” tegas Rocky disambut tepuk tangan.

Menurutnya, yang berhak menentukan suatu buku ilmiah atau tidak adalah kampus. Sementara buku tersebut justru dilarang dibahas di kampus untuk mengetahui ilmiah atau tidaknya. Itulah paradoks.

3. Rezim yang mengendalikan kebenaran artinya ada kebohongan yang disembunyikan

“Rezim itu, kalau dia terus menerus mengendalikan kebenaran, artinya ada kebohongan yang hendak disembunyikan,” kata Rocky setelah membahas Presiden menyebar hoax.

4. Pembuat hoax terbaik adalah penguasa

“Pembuat hoax terbaik adalah penguasa. Karena mereka memiliki seluruh peralatan untuk berbohong. Intelijen dia punya, data statistik dia punya, media dia punya. Orang marah (dengan pernyataan Rocky Gerung ini -red). Tapi itu faktanya. Bahwa hanya pemerintah yang mampu berbohong secara sempurna. Saya tidak ingin dia berbohong tapi potentially dia bisa lakukan itu,” kembali tepuk tangan meriah mengiringi pernyataan Rocky.

5. Contoh Hoax Ahok

“Saya kasih contoh cepat-cepat bagaimana statistik berbohong. Kemarin di dalam debat Pilgub DKI, Pak Ahok bilang begini, saya baca tadi di media, ‘Jakarta human development index-nya tertinggi se-Indonesia. Dua tahun berturut-turut.’ Oleh karena itu dia dapat award empat kali. Sebagai fakta benar, tetapi sebagai pesan politik, itu adalah hoax. Karena nggak ada gunanya menyebut itu karena sejak 10 tahun lalu, 15 tahun lalu, Jakarta selalu di atas memang. Karena ibukota. Dengan APBN (APBD, red) 27 triliun,” kata Rocky juga disambut tepuk tangan.

6. Negara Menuju Totaliter

"Akibatnya apa sekarang? Seluruh diskursus publik diambil alih oleh negara. Jadi ada aturan bahwa yang boleh diucapkan adalah A B C D. Bicara soal SARA gak boleh, bicara LGBT ga boleh, nonton Jakarta Unfair gak boleh, baca Jokowi Undercover gak boleh... itu pertanda bahwa negara ini menuju totaliter."

Berikut video ILC TvOne Rocky Gerung...

Baca juga :