Negeri "SALAH URUS"


Terbetik kabar bahwa Tiga Bank Besar Pemerintah Akan Tambah Utang ke Cina

http://katadata.co.id/berita/2016/03/15/tiga-bank-besar-pemerintah-akan-tambah-utang-ke-cina

Lalu apa salahnya? Bukankah itu hal wajar dalam bisnis, perusahaan berhutang selama itu masih layak.

IYA... untuk sementara ini, argumen itu bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang kenapa Bank BUMN ngutang ke China.

NAMUN....

Namun ada hal miris yang terkuak, kenapa Bank BUMN mau ngutang lagi ke China?

AWALNYA, 3 Buah Bank BUMN ngutang ke China adalah untuk kepentingan Pembiayaan Program Infrastruktur yang dibangga-banggakan oleh Pak Jokowi.

Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri sudah mendapat utang dari Bank Pembangunan Cina (China Development Bank/CDB) senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun pada pertengahan September tahun lalu.

Ini Alasan Tiga Bank BUMN Pinjam Dana dari Cina

http://katadata.co.id/berita/2015/09/21/ini-alasan-tiga-bank-bumn-pinjam-dana-dari-cinaa#sthash.A0wyeEBP.dpbs

TERNYATA,

Ternyata pada prakteknya utang dari China tsb. malah disalurkan untuk Industri Manufaktur (melenceng dari tujuan semula -- Proyek Infrastruktur)

Utang Bank BUMN dari Cina Banyak Mengalir ke Sektor Manufaktur

http://katadata.co.id/berita/2016/03/15/utang-bank-bumn-dari-cina-banyak-mengalir-ke-sektor-manufaktur#sthash.R7G0ewFt.dpuf

BAHKAN!

Bahkan peminjam terbesar Dana dari Cina tersebut adalah Grup Sinar Mas

Dana Cina, Grup Sinar Mas Peminjam Terbesar Tiga Bank Pemerintah

http://katadata.co.id/berita/2016/03/16/dana-cina-grup-sinar-mas-peminjam-terbesar-tiga-bank-pemerintah

Note: dari sudut pandang Bank BUMN, mereka tidak bisa disalahkan begitu saja, karena bagaimanapun juga uang pinjaman harus SEGERA diputar lagi, kecuali bila belakangan ada bukti bahwa itu semua memang trik belaka ( bahwa itu adalah akal-akalan saja, yg katanya utk infrastruktur ).

Dengan berdasarkan fakta yang formil saja, KESIMPULAN YANG BISA DITARIK ADALAH:

Negeri ini sedang "salah urus" terkait dengan gembar-gembor proyek infrastruktur.

Bank BUMN "diminta" oleh Pemerintah untuk meminjam dana dari China dengan dalih untuk pembiayaan infrastruktur, AKAN TETAPI..

Akan tetapi pada saat dana pinjaman sudah masuk, ternyata proyek infrastruktur yang hendak dibiayai tidak kunjung siap (siap untuk dibiayai) hingga akhirnya disalurkan ke Industri Manufaktur.

ADA APA, KENAPA, APA YANG TERJADI? Hanya Pemerintah yang bisa jawab.

Dan pada akhirnya, terakhir dengan dalih ingin mencukupi pendanaan proyek-proyek infrastruktur, tiga bank besar pemerintah akan mengajukan pinjaman kembali kepada Bank Pembangunan Cina (China Development Bank/CDB).

-Tara Palasara-


Baca juga :